SLEMAN – Jasa penggilingan daging di Sleman masih kebanjiran order. Kendati sudah empat hari sejak Idul Adha. Salah satunya di Tridadi, Sleman. Banyak warga yang menggilingkan daging kurban untuk diolah menjadi bakso dan menu lainnya.
Antrean sudah terjadi sejak pukul 05.00. Saat tempat penggilingan daging milik Utari, 52, buka. Hingga pukul 12.00 banyak masyarakat yang hilir mudik menggilingkan daging. “Mayoritas menggilingkan daging sapi,” kata Utari Kamis (15/8).
Dia mengaku kewalahan melayani masyarakat. Walaupun sudah dibantu tujuh karyawan. Ditambah tiga mesin giling yang dia miliki. “Kami sampai tidak istirahat,” kata Utari.
Rata-rata masyarakat membawa sekitar lima hingga tujuh kilogram daging. Belum lagi ditambah penjual bakso langganannya yang juga menggilingkan daging di situ. “Sehari ini bisa sampai ratusan kilogram,” ujar Utari.
Ramainya masyarakat yang antre untuk menggiling daging sudah terjadi sejak hari pertama Idul Adha. Atau sejak Minggu (11/8). Dia memprediksi antrean itu masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Paling seminggu ramai, lalu normal seperti biasa,” ujarnya.
Untuk satu kilogram daging sapi, rata-rata biaya proses giling Rp 6.000. Namun, jika ditambah bumbu untuk bakso menjadi Rp 15 ribu per kilogram.
Sementara itu, Wiwin Setyowati, 34, warga Mlati harus mengantre selama tiga jam. Namun belum juga dilayani. Padahal dia hanya menggilingkan lima kilogram daging sapi yang rencananya akan diolah menjadi bakso.
Dia berpendapat, dengan diolah menjadi bakso akan lebih praktis. Selain itu juga bisa disimpan di kulkas. “Kalau dibuat rendang terus ada rasa bosan juga,” kata Wiwin.
Pantauan Radar Jogja, antrean di tempat penggilingan tersebut sangat banyak. Ada juga warga yang mengurungkan niatnya untuk menggilingkan daging setelah melihat antrean yang ada.
“Lama banget, besok saja lah, kalau tidak sempat ya paling dibuat rendang,” kata Toni, warga Pangukan yang rencananya ingin menggiling 2 kilogram daging sapi yang didapat dari kurban. (har/iwa/rg)