MUNGKID – Kebakaran di kawasan hutan Gunung Merapi diduga karena tersulut api dari balon udara yang jatuh. Dugaan ini disampaikan Dandim Magelang Letkol Armed Kukuh Dwi Antono kepada wartawan Senin (19/8).
“Puncak yang diperkirakan ada titik api itu tidak terjangkau kami. Dengan jalan kaki pun sulit untuk sampai ke kawasan itu,” ungkap Kukuh di sela pemantauan di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Jurangjero, Ngargosoko, Srumbung, Kabupaten Magelang.
Dikatakan, pihaknya mendapat bantuan cukup dari masyarakat. Mereka apel pagi dilanjutkan pengecekan ke lokasi, di mana diduga ada titik api. Pada pukul 08.00, personel gabungan sebanyak 500 orang bergerak dari TNGM di Jurangjero untuk pemantauan.
Pihak yang terlibat dalam upaya pemadaman, mulai dari TNGM, TNI, Polri, BPBD, PMH, pemdes setempat, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, relawan dan masyarakat setempat. Mereka menuju dua titik lokasi yakni 8D dan F87.
“Setelah sampai di titik sasaran, alhamdulilah sudah padam. Termasuk diperkuat dengan menggunakan visual drone dari BPBD. Tidak ditemukan adanya titik api seperti tadi malam (Minggu malam, Red),” papar perwira menengah ini.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Wilayah 1 Sleman Magelang TNGM Wiryawan juga memperkuat informasi ini. Mulai 23.15 sudah tidak ditemukan titik api. “Kawasan memang tidak bisa dijangkau jalan darat, karena kondisinya ekstrem. Sudah tidak ditemukan asap atau titik api lagi,” jelasnya.
Oleh karena itu, kebakaran sudah dinyatakan padam. Namun demikian petugas masih memastikan untuk mengecek di lapangan apabila ada bara api atau pemicu lagi. “Kami tetap stand by memastikan kondisi itu,” tambah Wiryawan.
Ditambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan kawasan kebakaran. Selain itu, patroli juga dilakukan oleh petugas TNGM. Termasuk patroli bersama instansi lain. (cr10/laz/zl)