SLEMAN – Potensi desa wisata terus digali. Oleh Dinas Pariwisata Sleman. Sebab potensi eco tourism terus tumbuh. Sehingga desa wisata didorong untuk bisa berkembang.

Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman Eka Priastana Putra menjelaskan upaya untuk mengenalkan desa wisata di Sleman bisa dilakukan dengan menggelar event. Salah satunya Jelajah Wisata 2019. “Event ini untuk mengenalkan Desa Wisata Tunggularum di Wonokerto, Turi,” kata Eka saat ditemui Selasa (20/8).

Kecamatan Turi memang terkenal dengan banyak desa wisata. Baik yang sudah mapan maupun yang baru tumbuh. Desa Wisata Tunggularum ini termasuk dalam kategori tumbuh. “Di Turi ini setidaknya ada sembilan desa wisata,” bebernya.

Sebagai daerah dataran tinggi, hawa sejuk menyelimuti desa wisata tersebut. Eka menjelaskan ajang promosi dengan event ini cukup efektif meningkatkan kunjungan wisatawan.

Untuk Jelajah Wisata 2019 sejauh ini sudah ada 600 lebih peserta mendaftar. Artinya dengan jumlah tersebut, secara tidak langsung bisa mempromosikan desa wisata dari mulut ke mulut.

“Pesertanya banyak yang dari luar daerah. Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Kalimantan,” jelasnya.

Eka melihat potensi desa wisata di Lereng Merapi sangat besar. Oleh karenanya, pembinaan dan pengembangan desa wisata terus digencarkan. “Potensi itu terutama potensi alam dan kekayaan budayanya,” jelasnya.

Dinas Pariwisata, kata dia, juga akan menyusun konsep event untuk membuat wisatawan agar bisa tinggal di desa wisata. Harapannya semakin meningkatkan kunjungan wisatawan.

Konsep itu kemungkinan akan diterapkan pada Jelajah Wiasata 2019. Sebab banyak peserta dari luar daerah.

“Nantinya kami akan arahkan peserta luar daerah untuk tinggal di homestay yang ada di desa wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih. (har/iwa/rg)