RADAR JOGJA – Kabupaten Gunungkidul kini memiliki alat pemantau cuaca. Alat ini untuk perkiraan cuaca di perairan wilayah Indonesia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, alat ini dipasang untuk memberikan transformasi data dan informasi perkiraan cuaca atau iklim khususnya daerah maritim, berupa media digital.
Dia mengatakan, pemasangan alat pemantau cuaca tersebut bekerja sama antara Kedeputian Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi DIJ.
”Pemasangan display (Weather Information Display) berguna bagi nelayan untuk mengetahui kondisi cuaca sebelum berencana pergi berlayar,” ucapnya, Jumat (30/8).
Seperti diketahui, sekarang kondisi cuaca terbilang ekstrem. Sehingga nantinya alat tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi para nelayan sebelum memulai aktivitas di lautan. Ke depan alat canggih pemantau cuaca bisa menjadi media edukasi bagi masyarakat sekitar.
”Satu alat pemantau cuaca dipasang di kawasan Pelabuhan Sadeng, Songbanyu, Girisubo,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pemasangan deteksi pemantau cuaca dilakukan sejak 2018, berupa videotrone. Untuk diketahui, display tersebut tidak hidup 24 jam tapi di-setting setiap enam jam sekali. Perakiraan cuaca maritim itu mampu memprediksi cuaca hingga enam hari ke depan.
”Mendeteksi tinggi gelombang, dan kecepatan angin,” ungkapnya.
Seorang nelayan Sunardi mengaku terbantu dengan adanya alat perkiraan cuaca maritim. Berprofesi sebagai pencari rezeki laut, dia tentu menghendaki informasi terbaru mengenai kondisi cuaca. Sebab tidak hanya satu hari dua hari saja mereka melaut, tapi bisa sampai sepuluh hari. (gun/ila)