RADAR JOGJA – Ribuan ikan air tawar di Dusun Baturan Kidul, Trihanggo, Gamping, ditemukan mati Rabu pagi (4/9). Pemicunya diduga kuat karena ada orang yang sengaja menutup pintu air yang digunakan untuk mengaliri kolam.

“Ada yang mematikan pintu air. Karena kunci pintu air itu masih ada dan terpasang. Kalau turun karena rusak, kuncinya pasti hilang,”  kata Fedrik, pemilik kolam.

Dia menduga hal itu dilakukan oleh oknum. Namun, untuk siapa orang yang melakukan hal tersebut, dia enggan berspekulasi. Sebab, belum mengantongi bukti yang cukup. “Ada (orang), tapi saya tidak tahu yang melakukan ini,” bebernya.

Fedrik menuturkan, biasanya setiap malam kolam ikan selalu dijaga. Namun pada saat kejadian tidak ada seorang pun yang menjaga. Kejadian itu baru diketahui sekitar pukul 01.30 dini hari oleh salah seorang tetangganya yang melihat saluran air mati.

Selanjutnya tetangganya memberi tahu hal itu. Fedrik lantas mengecek kolam miliknya yang berada di lokasi paling atas. Setelah dicek, ternyata air di kolamnya sudah berkurang drastis. Ikan juga sudah mulai tidak bergerak. “Kalau air tidak mengalir, jadinya suplai oksigen minim, ikan jadi mati,” jelasnya.

Akibat peristiwa ini ia mengaku rugi hingga Rp 50 juta. Pasalnya, ikan yang mati berjenis nila, bawal dan koi yang usianya baru satu bulan. Total ikan yang mati seberat 5 ton dari dua kolam berukuran sekitar 7 meter x 15 meter. Dia juga tidak berniat untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, dan justru memilih untuk membagikan ikan kepada masyarakat.

“Sementara tidak lapor polisi. Ini ikannya saya habiskan dulu, masyarakat yang mau ambil saya silakan, bebas dan tidak usah bayar,”  ujarnya.

Kabar mengenai ikan milik Fedrik yang mati cepat tersiar. Warga lantas berbondong-bondong menuju lokasi. Dari pantauan Radar Jogja, ada ratusan warga yang menyerbu lokasi sejak pagi. Rata-rata mereka membawa ikan lebih dari satu kantong plastik berukuran besar. Ada juga yang membawa ikan hingga satu karung penuh.

Seperti yang dilakukan Nunuk, 53, warga Trihanggo, berhasil membawa pulang ikan nila dan bawal sebanyak enam plastik besar dan satu karung penuh. Rencananya, ikan itu akan dibagikan kepada mahasiswa yang indekos di rumahnya. “Lumayan untuk anak kos, mereka pasti senang,” kata perempuan yang memiliki 27 kamar kos itu. (har/laz)