RADAR JOGJA – Tagar #GejayanMemanggil menjadi trending topik, Minggu (22/9). Hal itu terkait rencana aksi yang akan digelar di Gejayan (Jalan Affandi) Jogjakarta, Senin 23 September 2019. Seruan aksi demonstrasi tersebut viral di media sosial Twitter.
Dalam poster “Seruan Aksi Damai” yang beredar di media sosial, penyelenggara aksi demonstrasi mengundang seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat Jogjakarta untuk mengikuti aksi #GejayanMemanggil.
Jalan Gejayan kini disebut juga Jalan Affandi. Nama Gejayan populer setelah terjadi bentrokan di sana yang kini dikenal dengan Peristiwa Gejayan. Dikenal juga dengan sebutan Tragedi Jogjakarta, Peristiwa Gejayan adalah peristiwa bentrokan berdarah pada Jumat 8 Mei 1998 di daerah Gejayan.
Dalam demonstrasi menuntut reformasi dan turunnya Presiden Soeharto. Bentrokan ini berlangsung hingga malam hari.
“Gejayan di tahun 1988 menjadi saksi perlawanan mahasiswa dan masyarakat Jogja terhadap rezim yang represif. Di tahun 2019, Gejayan kembali memanggil jiwa-jiwa yag resah karena kebebasan mulai terancam oleh pemerintah,” demikian bunyi poster yang beredar di media sosial Twitter.
“Pemerintah semakin memojokan rakyat melalui RKUHP, UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, Kriminalisasi Aktivis di berbagai sektor, dan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani isu lingkungan dan RUU P-KS yang tak kunjung disahkan,” lanjut seruan tersebut.
Rencananya, titik kumpul akan terpusat di Pertigaan Colombo, Gejayan, pukul 13.00 WIB. Sementara titik keberangkatan peserta aksi ada yang dimulai dari pertigaan UIN Sunan Kalijaga dan bundaran UGM.
Dari pesan yang didapatkan Radar Jogja, tuntutan dalam aksi tersebut mengambil tema besar Mosi Tidak Percaya Pada DPR dan elit politik. (riz/ila)