IJO ROYO-ROYO: Rombongan anggota KTNA dan BPP Lasem, Rembang saat melihat sistem hidroponik yang dikembangkan di kampus Polbangtan YoMa Magelang, Kamis (19/9). (POLBANGTAN YOMA FOR RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang Jurusan Peternakan (Polbangtan YoMa Jurluhnak) selalu menjadi rujukan bagi lembaga maupun kelompok masyarakat yang ingin memperdalam ilmu dunia peternakan.
Seperti pada Kamis (19/9). Kampus Polbangtan YoMa di Magelang kedatangan tamu rombongan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Kedatangan mereka dalam rangka kunjungan kerja sekaligus studi banding.
Wakil Direktur III Polbangtan YoMa Teguh Susilo SPt MSi sangat apresiatif atas kunjungan tersebut. Terlebih Polbangtan sebagai wadah pendidikan memiliki visi menyiapkan SDM pertanian yang profesional, unggul, mandiri, dan berdaya saing.
“Tentu kami sangat senang dengan kunjungan dari Bapak dan Ibu sekalian anggota KTNA dan BPP Lasem untuk saling berbagi informasi. Demi pengembangan pertanian dan kesejahteraan petani,” ungkap Teguh di hadapan 62 orang tamunya.
Polbangtan YoMa yang diwakili oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) mengajak para tamu untuk berkeliling kawasan kandang ternak besar, pabrik pakan mini, dan instalasi tanaman hidroponik.
Lewat kunjungan tersebut, Nuril Anwar SPt, selaku ketua rombongan KTNA dan BPP Lasem, berharap bisa mendapat ilmu dan pengetahuan baru. “Ilmu baru ini selanjutnya akan kami sampaikan dan suluhkan kepada petani ternak maupun kelompok wanita tani (KWT) di daerah kami. Agar selalu
mengambil bagian atau berpartisipasi dalam pengembangan pertanian Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Surati dari BPP Lasem mengungkapkan ketertarikannya pada sistem hidroponik yang dikembangkan di kampus Polbangtan YoMa di Magelang. “Saya berharap dapat mencontoh dan membuat seperti itu di rumah dan menggiatkan pada petani di Lasem,” ujarnya.
Surati juga tertarik dengan sapi Belgian Blue yang diternakkan di Polbangtan YoMa. “Badan sapi tampak sangat besar dibanding dengan sapi-sapi di daerah Lasem. Tentu suatu hari dengan sapi jenis itu
dapat menjadi bisnis peternakan yang menjanjikan,” kata Surati antusias. (*/yog/ila)
