RADAR JOGJA – Bisnis budidaya burung walet hingga saat ini masih menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan. Bisnis tersebut memberikan banyak keuntungan berlipat.
“Tidak menggiurkan bagaimana, untuk satu kilogramnya saja, saat ini harga sarang burung walet dijual dengan kisaran harga rata-rata Rp 8 hingga 12 juta per kilogram,” kata Konsultant Walet Asia Tenggara Drs. Arief Budiman saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Burung Walet yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Kamis (17/10).
Pria yang juga Founder dan Ceo Dunia Walet ini mengungkapkan apresiasinya kepada Fakultas Peternakan UGM. Karena telah mengadakan seminar mengenai potensi bisnis dan keilmuan budidaya burung walet di Indonesia.
Hal tersebut dianggapnya penting. Sebab kolaborasi antara praktisi dengan akademisi dunia pendidikan nantinya dapat meningkatkan industri di bidang burung walet. Sebab saat ini mulai banyak produk turunan yang telah dihasilkan dari walet. Di antaranya berupa kopi walet, teh walet, dan walet oil.
“Ini pertama kali pihak kampus di Indonesia peduli terhadap bisnis sarang burung walet yang sebenarnya sudah lama sebagai komoditas ekspor non migas,” ujar sarjana psikologi yang aktif sebagai konsultan budidaya walet ini.
Arief mengatakan dengan adanya penelitian tersebut diharapkan nantinya dapat diketahui secara detail berupa data terkait berapa kandungan, kasiat, manfaat serta banyaknya dosis yang tepat bila sarang burung Walet dikonsumsi.
Lebih lanjut, pria yang sudah menekuni dunia perwaletan sejak 20 tahun silam ini memaparkan, Indonesia merupakan produsen dan pengekspor sarang walet terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia menjadi eksportir sarang walet terbesar ke Tiongkok.
Sarang burung walet diketahui banyak dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok sejak ratusan tahun lalu dan dipercaya memberi manfaat kesehatan yang luar biasa. Terutama kecerdasan balita dan anak, kesegaran kulit, vitalitas pria, hingga panjang usia. (naf/riz)