RADR JOGJA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja punya pesan khusus memasuki masa pencaroba dari kemarau ke penghujan. Mereka mengingatkan masyarakat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Jogja Yuridia Amelia mengatakan, memasuki musim pancaroba kesehatan lingkungan harus dijaga. Hindari genangan air. Tempat yang dapat menampung harus ditutup.
“Perilaku-perilaku seperti ini yang harus diwaspadai,” kata dokter gigi itu saat konferensi pers di Kantor Dinas Kominfosandi Kota Jogja, Jumat (1/11).
Maupun selokan-selokan yang selama ini kering kemudian tertutup sampah dan muncul air sehingga terjadi genangan. Apalagi paling sulit adalah ban bekas yang termasuki air. “Terutama perilaku masyarakat Indonesia yang senang mengumpulkan barang-barang bekas,” ujarnya.
Selain menjaga kesehatan lingkungan dan PHBS, masyarakat perlu menjaga pola makan dengan baik. Masyarakat juga wajib ingat gerakan masyarakat hidup sehat dan slogan Cerdik.
Yakni, cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
Cerdik adalah salah satu slogan yang harus diterapkan mulai diri sendiri, keluarga, dan teman dekat. “Karena untuk bicara mudah tapi untuk berubah perilaku kita, susah,” jelasnya.
Memasuki pancaroba, beberapa penyakit biasanya muncul. Di antaranya, demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis. Selain itu, diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
Khusus DBD, jumlah kasus tahun ini tidak sebanyak dua tahun lalu. “Kasus ini sebabnya oleh virus, dan alhamdulillah ini semua bisa tertangani,” terangnya.
Selain itu, tercatat ada 21 kasus leptospirosis pada 2019. Kasus ini biasanya ditularkan melalui air seni tikus. ”Pada kasus ini kita harus hati-hati dengan luka yang ada di kaki. Jadi, pelindung diri harus ada saat melakukan bersih-bersih,” katanya. (cr15/amd)