RADAR JOGJA DIGITAL – Jajaran Polsek Gamping bergerak cepat guna menyelidiki aksi pelemparan molotov di Pasekan Kidul, Gamping, Sleman. Tahapan awal berupa pengumpulan bukti dan keterangan para saksi. Selanjutnya melacak petunjuk yang mengarah pada pelaku pelemparan.

Kapolsek Gamping Kompol Sudaryo memastikan penyelidikan berjalan intensif. Walau begitu belum ada nama pelaku atau ciri fisiknya. Terlebih baik korban maupun saksi tidak melihat langsung para pelaku.

“Hasil pemeriksaan sementara belum mengarah ke pelaku. Baru dugaan dua pelaku naik motor matic. Motif juga belum tahu karena korban ini bukan siapa-siapa hanya masyarakat biasa,” jelasnya saat ditemui Mapolsek Gamping, Rabu (11/12).

Perwira menengah satu melati ini menceritakan persis kronologi kejadian. Seluruhnya mirip dengan keterangan korban, Ngadilah, 52. Diawali dari salat, ketuk pintu, pecah kaca hingga pelemparan molotov.

Pasca kejadian, korban langsung melapor ke Polsek Gamping. Ditindaklanjuti dengan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP). Penyelidikan berlangsung hingga proses olah TKP. Terlihat tim Inafis kepolisian mendatangi lokasi di siang harinya.

“Terbakarnya tidak sampai menjalar. Tapi ada kerusakan berupa kaca jendela pecah. Lalu kursi, gorden dan jendela sempat terbakar. Untungnya warga bergerak cepat sehingga kebakaran bisa segera dipadamkan,” katanya.

Dari hasil olah TKP, sementara ditemukan beberapa barang bukti. Seperti pecahan botol yang terdapat sumbu. Hanya saja belum bisa dipastikan jenis bahan bakar minyak yang digunakan.

“Seluruh barang bukti, termasuk kursi sudah kami bawa ke kantor polisi. Bahan bakarnya masih kami identifikasi,” ujarnya.

Kejadian ini bukan kali pertama terjadi di wilayah Pasekan, Gamping, Sleman. Sudaryo mengakui beberapa bulan lalu ada kejadian serupa. Dalam kasus itu, pelaku sempat tertangkap CCTV. Sayangnya tidak bisa teridentifikasi secara jelas. Apalagi pelaku saat itu menggunakan penutup muka atau sebo. “Masih desa yang sama tapi jaraknya jauh. Untuk kejadian kali ini didalami juga rute kaburnya. Pasti ya korban memang tidak punya masalah dengan siapapun,” jelasnya.

Selain rumah Ngadilah, kejadian mirip juga terjadi di ruas jalan Wates. Bedanya kejadian hanya mengakibatkan kaca rumah makan padang pecah. Sudaryo belum bisa memastikan keterkaitan antara dua kejadian tersebut.

“Masih kami dalami dulu, soalnya juga belum terpantau. Sementara masih fokus kejadian yang menimpa bu Ngadilah dulu,” ujarnya. (dwi/tif)