RADAR JOGJA –  Warga RT 07 Karangjati Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dikejutkan dengan temuan kerangka manusia di septic tank milik warga. Kerangka tulang belulang tersebut berada di septic tank milik Maluyo, 62. Lokasinya tepat di belakang rumah, di bawah rumpun bambu.

Ketua RT 07 Suparno, 50, menuturkan detil temuan. Berawal dari meninggalnya anak Maluyo, Edi Susanto, 50 hari lalu. Kepergian sang anak menyisakan misteri tersendiri. Berupa surat wasiat yang ditujukan kepada kedua orangtuanya. 

“Surat wasiat itu berisikan bahwa dia (Edi) akan menyusul nenek dan istrinya yang bernama Ayu Selisa. Tulisannya pak mak aku arek nyusul mbok tua (saya mau nyusul nenek) sama istri saya,” ceritanya, Senin (23/12).

Surat wasiat ini sontak meninggalkan kecurigaan bagi warga. Kalimat menyusul istri dianggap tak wajar. Apalagi sang istri yang bernama Ayu Selisa itu telah menghilang tanpa kabar sejak sembilan tahun lalu. Ditambah Edi meninggal dengan cara yang tak wajar, bunuh diri. 

Kecurigaan warga bertambah karena Edi mengaku telah bercerai sejak 2009. Sosok Ayu menghilang sejak kabar perceraian. Diketahui dia juga tidak kembali ke rumah orangtuanya.

“Ibu mbak Ayu malah sempat mencari keberadaan mbak Ayu. Warga nggak tahu kalau mbak Ayu itu hilang. Tahunya ya itu, di tempat orangtuanya (Kota Jogja),” katanya.

Suparno memastikan tak ada warganya yang hilang. Sehingga dia belum bisa memastikan identitas kerangka dalam septic tank tersebut. Menurut Suparno, Ayu sempat tercatat sebagai warganya dalam medio 2006 hingga 2009.

Walau begitu Suparno sempat menangkap keganjilan. Pasca bercerai, Edi terlihat agak linglung. Tetapi komunikasi dan interaksi dengan warga berjalan baik. Bahkan sosok Edi kerap bertegur sapa dan membantu terhadap tetangganya.

“Mas Edi setelah cerai memang kaya depresi gitu. Mungkin ada pikiran yang terlalu berat. Edi tidak punya pekerjaan tetap. Kadang (buruh) bangunan, kadang cuma di rumah. Dulu memang pernah kerja di pabrik,” katanya.

Temuan ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Penyelidikan langsung di bawah jajaran Satreskrim Polres Bantul. Kini kerangka manusia tersebut telah dikirim ke RS Bhayangkara untuk proses otopsi.

“Iya sudah dibawa ke (RS) Bhayangkara untuk selanjutnya diotopsi. Masih didalami juga kaitannya dengan kematian Edi,” jelas Kasatreskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya.

Riko sementara ini tak ingin berspekulasi terlalu jauh. Termasuk kecurigaan warga, bahwa kerangka manusia tersebut adalah Ayu Selisa. Langkah awal dengan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti. Terutama keluarga dari Edi Susanto.

Langkah awal penyelidikan dengan mendalami surat wasiat dari Edi. Apakah konotasi nyusul istri tersebut terkait temuan kerangka dalam septic tank atau bukan. Timnya juga akan menggali keterangan dari keluarga Ayu Selisa.

“Dari keluarga kedua belah pihak dulu. Sosok Ayu dikabarkan hilang, apakah sudah ada perkembangan. Tapi, identitas yang di dalam (septic tank) itu juga masih dicari tahu, apakah kerangka milik orang lain,” katanya.

Guna memudahkan otopsi, jajaran Satreskrim Polres Bantul telah meminta sampel darah keluarga Ayu. Tujuannya untuk membandingkan tes DNA terhadap kerangka manusia. Saat ditemukan kerangka manusia sudah tidak utuh.

“Saat ditemukan kepala kerangka menghadap kesamping kanan. Lalu bagian punggung sudah hilang. Masih dicek apakah ada yang retak di tengkorak, pinggul, atau dimana. Untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kalau barang bukti ada sisa pakaian seperti celana jeans,” ujarnya. (dwi/tif)