RADAR JOGJA – Setelah beberapa pekan tertidur, Gunung Merapi kembali menunjukan aktivitas. Berupa luncuran awan panas guguran, tepatnya pukul 20.36, Sabtu (4/1).

Tampilan visual tak nampak karena kondisi di puncak sedang berkabut.

Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida membenarkan adanya aktivitas ini. Berdasarkan catatan seismogram amplitudo maksimal mencapai 54 miilmeter. Sementara untuk durasi kisaran 105 detik.

“Benar ada luncuran awan panas guguran baru saja. Tapi tidak terpantau karena kondisi cuacanya di puncak berkabut. Jika berdasarkan durasi, jarak luncur awan panas diperkirakan sekitar satu kilometer,” jelasnya, Sabtu (4/1).

Hanik menuturkan, ada laporan hujan abu. Tepatnya di kawasan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Dia mengimbau agar warga lebih waspada. Mengenakan masker ketika beraktivitas luar ruang.
Himbauan BPPTKG Jogjakarta tetap berlaku tegas. Berupa larangan aktivitas di sepanjang radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Selain itu juga mengantisipasi dampak awan panas yaitu hujan abu.

“Awan panas ini dilaporkan menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,” pesannya. (dwi/ila)