RADAR JOGJA – Informasi hoaks tentang Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terus beredar di masyarakat. Salah satunya adalah yang menyatakan bahwa istri pasien kasus 2 yang sempat dirawat di RSUP Sardjito positif Covid-19. Faktanya hingga saat ini belum ada hasil uji swab yang menyatakan status tersebut.

Kabag Hukum dan Humas RSUP Sardjito Banu Hermawan memastikan informasi tersebut adalah hoaks. Dia memastikan hasil uji swab kepada istri guru besar UGM Jogjakarta tersebut belum keluar. Hingga saat ini masih berstatus negatif Covid-19.

“Informasi itu hoaks. Hasil swab beliau sebelumnya negatif, dan masih status negatif. Saya nyatakan saat ini tidak ada hasil positif untuk beliau. Kami tetap lakukan uji swab lagi kepada beliau,” jelasnya, Sabtu malam (28/3).

Walau begitu Banu tak menampik istri pasien kasus 2  ini masuk ruang isolasi. Hanya saja belum ada keterangan jelas. Termasuk apakah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Hanya saja masuknya ruang isolasi atas inisiatif pribadi. 

“Beliau masuk ke rawat isolasi karena ada keluhan batuk yang sifatnya ringan. Tetapi karena beliau concern dengan kesehatannya maka memilih untuk istirahat di ruang isolasi. Masuk ruang isolasi sejak semalam (27/3),” katanya.

Pasien kasus 2 positif Covid-19 RSUP Sardjito dinyatakan meninggal akibat penyakitnya. Selain terjangkit virus korona juga memiliki riwayat penyakit lainnya atau komorbid. Guru besar farmakologi UGM ini meninggal dunia Selasa dini hari (24/3) tepatnya pukul 00.40.

Berdasarkan catatan medis, pasien ini sempat dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito sejak Rabu (18/3). Teridentifikasi sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sejak Minggu malam (15/3). Upaya tracing sudah berlangsung baik interaksi sosial maupun riwayat perjalanan.

“Saat itu langsung tracing dan hasil tracing istrinya itu negatif. Untuk saat ini Sardjito merawat 17 pasien. Statusnya satu positif Covid-19 satu orang,” ujarnya. (dwi/tif)