RADAR JOGJA – Dari 20 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru 2 orang yang sudah keluar hasil pemeriksaan laboratorium. Sementara sisanya belum ada laporan mengenai positif tidaknya PDP tersebut terkena Covid-19.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo, dr Darus, Rabu (1/4). Menurutnya, saat ini di Purworejo ada 20 PDP di mana 4 orang dalam perawatan, 14 sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang lagi meninggal dunia.

“Hasilnya belum semua. baru 2 asien yang hasil labnya keluar dan negatif,” kata Darus.

Dia menyebut 2 orang yang meninggal dunia dan PDP lainnya belum ada hasil laboratoriumnya. Hanya saja khusus PDP yang tinggal di wilayah Kelurahan Sucenjurutengah Kecamatan Bayan Purworejo, Dinkes melakukan tes cepat dari kotnak keluarga. Dan hasilnya negatif.

Diungkapkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh sudah diperkenankan pulang. Pernyataan sembuh ini disesuaikan dengan SOP yang ada dimana kondisinya makin membaik dan gambaran pnemonia pada paru-paru juga membaik dan sudah tidak ada.

“Kepada PDP yang dipulangkan ini harus tetap menjalani isolasi di rumah. Sambil menunggu hal lab atau 14 hari isolasi,” imbuh Darus.

Diinggung mengenai jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Darus menyebut ada tren peningkatan cukup besar, kemarin. Sesuai catatan yang ada, jumlah OPD mencapai 1.229, meningkat tajam dibanding hari sebelumnya sebanyak 701 orang.

“ODP paling banyak karena pemudik selain itu juga yang tadinya OTG (Orang Tanpa Gejala) lalu timbil gejala panas atau pilek batuk,” tutur Darus.

Sementara itu, Komisi 4 DPRD Kabupaten Purworejo melihat jika kesiapan pelayanan Puskemas di Purworejo dalam penanganan Covid-19 sudah baik. Secara khusus komisi itu melakukan pantauan ke beberapa pukemas dimana anggotanya dibagi dalam beberapa kelompok.

“Kami ingin memastikan jika Puskesmas sudah benar-benar siap menjadi garda terdepan penanganan Corona,” kata Ketua Komisi 4, Rani Sumadyaningrum.

Rani mengungkapkan, saat ini pihaknya bersama eksekutif terus megusahakan agar APD serta perlangkapan medis lain dapat segera terpenuhi. Mengingat pemerintah daerah telah merealokasi APBD sebesar Rp 35 miliar untuk penanganan Virus Corona secara khusus.

Satu hal yang mendapat sorotan adalah sulitanya mendapat alat pelindung diri (APD) bagi perawat. Kondisi ini tidak hanya dialami Purworejo tapi daerah yang lain. “Kita bersama eksekutif terus mengusahakan agar pengadaan APD dapat segera terealisasi,” kata Rani. (udi/ila)