GUNUNGKIDUL – Polres Gunungkidul menaruh perhatian serius terhadap keamanan di perbatasan Gunungkidul dengan Jawa Tengah. Sebab, perbatasan ini termasuk jalur rawan.

”Berdasar hasil pemetaan, Solo merupakan salah satu kota dengan kerawanan tinggi,” jelas Kasubbag Polres Gunungkidul Iptu Anang Prastawa di kantornya pekan lalu.

Dari itu, Polres Gunungkidul fokus menyiapkan personel yang akan diterjunkan mengawasi jalur perbatasan. Selain pengawasan, keberadaan personel kepolisian itu bertujuan untuk mencegah mobilisasi massa saat Pemilu 2019. Baik dari Solo atau sebaliknya.

”Salah satu caranya dengan razia kendaraan bermotor,” ucapnya.

Anang menyebut ada beberapa titik yang menjadi fokus pengawasan. Di antaranya, di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Desa Sambirejo dan Jurangjero, Kecamatan Ngawen, serta Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Juga Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong dan Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady mengungkapkan hal senada. Dia menyebut ada beberapa titik rawan. Namun, dia enggan membeberkannya.

”Data kerawanan (pemilu) menjadi bahan kami untuk pengamanan, sehingga tidak dikeluarkan ke publik,” katanya.

Guna mengantisipasi kericuhan, kata Kapolres, kepolisian juga intens melakukan patroli siber. Caranya dengan memantau media sosial.

”Bila ada indikasi, akan kami lakukan langkah penindakan,” tegasnya.

Terkait personel yang diterjunkan untuk pengamanan pemilu, Kapolres menyebut ada 745 anggota yang disiapkan. Mereka diterjunkan ke beberapa titik. Salah satunya di kantor KPU dan Bawaslu Gunungkidul. (gun/zam/mg2)