KULONPROGO – Pasar Bendungan di Wates belum beroperasi normal. Dinas Perdagangan Kulonprogo masih melakukan ploting kios dan los para pedagang untuk menempati bangunan baru pasar tersebut.

“Masih proses pembagian kios dan los untuk para pedagang. Sehingga belum bisa beroperasi secara normal,” ucap Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pasar Bendungan, Sri Haryati (10/3).

Dijelaskan, setelah diploting, kemudian kunci diserahkan kepada pedagang. Salah satu syaratnya harus melunasi pembayaran retribusi. Selain karena ploting yang belum tuntas, penyeragaman gerobak untuk ditempatkan di los pedagang juga menjadi persoalan.

“Soalnya pedagang los harus menyelesaikan pembuatan gerobaknya yang harus seragam di setiap zonasi. Harapannya bisa segera beroperasi,” jelas Sri Haryati.

Kepala Disdag Kulonprogo, Krissusanto belum bisa dikonfirmasi. Sebelumnya, pengoperasian Pasar Bendungan sempat molor. Dari yang sebelumnya ditargetkan Januari, mundur hingga saat ini.

Informasi yang beredar, molornya penempatan pasar karena adanya pedagang yang menyatakan diri sebagai pemegang hak atas kios dan los di pasar sebelum terbakar 2016.

Salah satu pembeli, Irfan Saputra mengungkapkan, pasar Bendungan yang tak kunjung beroperasi menimbulkan pertanyaan masyarakat. Sebab, pasar yang terbakar pada 2016 itu sudah diresmikan Januari 2019.

“Para pedagang juga sudah melangsungkan prosesi boyongan dari pasar darurat ke pasar baru. Kenapa sampai sekarang belum beroperasi normal?” tanya dia. (tom/iwa/er/mg2)