GUNUNGKIDUL – Hati-hati dengan pantai saat ombaknya tenang. Bisa jadi menyimpan bahaya. Bisa jadi itu rip current. Arus balik dari ombak tenang yang sangat cepat dan kuat. Seperti terjadi di Pantai Sangleng, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Jumat (3/5). Tiga wisatawan tenggelam setelah terseret rip current. Dari ketiga korban tersebut hanya satu yang berhasil diselamatkan tim SAR setempat. Seorang lainnya ditemukan meninggal. Satu lagi masih dicari. Korban selamat adalah Rizqi Khoirun Nasir,20, warga Wedelan, Bangsri, Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan korban meninggal Erik Nurfauzi,19, warga Belor, Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah. Hingga kemarin sore tim SAR masih mencari Gusti Muhammad Firdaus, 19. Warga Pragak, Parang, Magetan, Jawa Timur, itu hilang setelah tergulung ombak. Bersama 13 orang lain, ketiga korban kamping di Pantai Sanglen sejak Kamis (2/5).
Musibah terjadi ketika ketiganya bermain air di dekat bibir pantai. “Petugas SAR melihat tiga orang terseret ombak menjauh dari bibir pantai. Petugas langsung berenang dan berupaya melakukan upaya pertolongan,” ungkap Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono.
Hanya tubuh Rizqi yang berhasil diraih petugas penyelamat. Korban dalam kondisi pingsan. Petugas SAR segera mengevakuasinya ke tepi pantai. Kemudian memberikan pertolongan pertama dengan bantuan pernapasan. Selanjutnya Rizki dilarikan ke puskesmas terdekat. Sementara petugas lainnya berusaha mencari dua korban lain. “Satu korban atas nama Erik ditemukan mengapung dengan kondisi meninggal. Satu lainnya (Gusti) belum ditemukan,” jelas Marjono.
Tak kurang 40 personel SAR dikerahkan untuk mencari korban hilang. Mereka menyisir area sekitar lokasi kejadian menggunakan dua perahu jukung dan jetsky.
Sekretaris SAR Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto menambahkan, sebelum tergulung ombak ketiga korban berenang di lokasi berbahaya. Di lokasi rip current itu.
“Setiap saat kami sudah mengimbau kepada wisatawan agar hati-hati. Di daerah rawan juga telah dipasang papan peringatan tanda bahaya,” katanya.
Belum lama ini relawan Save and Rescue Gunungkidul meneliti rip current di Pantai Drini, Banjarejo, Tanjungsari.
Para peneliti menggunakan uranin untuk mendeteksi rip current. Uranin berupa serbuk berwarna merah bata yang akan berubah menjadi hijau jika bereaksi dengan air. “Sepintas ombak tenang tidak berbahaya. Karena itu perlu dianalisis agar tidak banyak wisatawan menjadi korban,” ujar Edi Dwi Atmaja, salah seorang peneliti. Dia berharap, penelitian awal tersebut mampu menekan angka kecelakaan laut di area rip current. Penelitian lanjutan akan dilakukan dengan menggandeng ahli dari perguruan tinggi. (gun/yog/rg)