BANTUL – Petani padi di Bantul kini bisa tersenyum. Memasuki bulan Juni sebagian besar petani sudah bisa memanen padinya. Ya, pola tanam kedua segera berakhir. Hasilnya pun lebih baik dibandingkan musim panen sebelumnya.
Seperti di Dusun Polaman, Argodadi, Sedayu. Panenan kali ini berbuah manis. Bahkan diprediksi hasil panen meningkat. Menurut Ketua Kelompok Tani Sedya Makmur Dusun Polaman Paino, hasil panenan diprediksi meningkat karena pasokan air mencukupi. Tidak seperti panen sebelumnya yang diserang hama wereng coklat.
“Diprediksi panenan kali ini mencapai 7,25 Ton per hektare. Luasan area pertanian sekitar 23 ha. Semua panen raya,” ungkap Paino Selasa (11/6). Dia menyebut sebagian besar petani wilayah itu menanam padi varietas situ bagendit.
Menurutnya, pola tanam padi-padi-padi cocok diterapkan di area pertanian Dusun Polaman. Di mana wilayah itu pasokan air selalu terpenuhi. Dibandingkan di wilayah Sedayu lainnya. Selain itu serangan hama tikus juga minim. Lokasinya berada di antara jalan raya dengan rumah penduduk. Jauh dari sungai.
“Jadi sangat pas. Meski di pola tanam tertentu juga mengalami penurunan hasil panen. Alhamdulillah, padi tetap bisa dipanen,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, area pertanian itu tidak perlu dilakukan sistem tumpang sari ataupun mina padi. Sistem mina padi, kata Paino, pernah dilakukan. Namun, justru petani tiap tahun merugi. Hasilnya minim. Produksi padi menurun. Jadi 1,3 ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Disperpautkan) Kabupaten Bantul Pulung Hariyadi mengatakan, musim panen di Kabupaten Bantul jatuh pada bulan April, Mei, dan Juni. Dengan luasan lahan pertanian padi sekitar 2 ribu-3 ribu ha tersebar di 17 Kecamatan.
“Kalau produksivitas panen padi di Bantul rata-rata 7 ton per hektare,” ungkapnya. Dia menyebut, kondisi irigasi pertanian di Sedayu aman. Hanya beberapa wilayah yang mengalami gangguan irigasi. Sebab, sumber air bersinggungan dengan wilayah Sleman.
Suasana panen raya begitu semarak. Dalam kegiatan panen raya itu, hadir Bupati Bantul Suharsono. Dia mengapresiasi semangat petani dalam menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan menanam padi sebagai makanan pokok pilihan.
“Ya, saya berharap pertanian akan semakin maju. Gerakan panen padi harus digencarkan. Agar peminat bertani juga semakin tinggi. Jangan sampai petani itu merugi,” sarannya.
Dalam kegiatan ini Suharsono menyempatkan diri mengoperasikan mesin pemanen padi modern. Dengan memakai caping dan dibantu seorang warga, dia menjalankan mesin itu. (cr6/laz/zl)