JOGJA – Ada berbagai faktor pemicu seseorang bisa nekat bunuh diri. Salah satunya stressor psikososial. Faktor ini akibat penyakit yang tak kunjung sembuh. Di mana penyakit ini sangat memengaruhi kondisinya.

Faktor lain yang bisa memicu bunuh diri adalah biopsikososial. Menurut Nova Riyanti Yusuf, dokter spesialis kesehatan jiwa, faktor ini disebabkan adanya interaksi biologis. Salah satu kerabat ada yang pernah bunuh diri. Kendati begitu, faktor ini tergantung interaksi psikologis. Seberapa kuat kondisi psikologis sanggup menghadapi tekanan.

”Karena itu berpengaruh pada cara penyelesaian masalah,” jelas Nova saat Talk Show and Book Launch Jiwa Sehat Negara Kuat di UGM kemarin (16/8).

Menurut Nova, faktor sosial juga bisa mendorong seseorang bunuh diri. Konflik, contohnya.

”Mengingat setiap individu sebagai makhluk sosial,” ucapnya.

Nova menegaskan, bunuh diri adalah tindakan dengan alasan yang sangat kompleks. Karena itu, Nova mengingatkan, keluarga atau lingkungan sekitar harus care. Terutama dengan berbagai perubahan orang di sekitarnya. Sebab, orang yang akan bunuh diri akan memberikan warning signs. Seperti kata atau tindakan yang menggamparkan perpisahan.

”Serta perhatikan pemicunya,” pesannya.

Dari kejadian bunuh diri, Nova meminta masyarakat harus memberikan empati. Terutama kepada keluarganya. Dengan memberikan rasa hormat untuk berkabung.

Yang tak kalah penting, Nova menekankan, penyebaran informasi terkait bunuh diri harus diberitakan dengan sangat hati-hati. Itu untuk mencegah kejadian serupa. Toh, bunuh diri sebenarnya bisa dicegah.

”Dengan kepedulian yang terjadi jika seseorang telah mengalami perubahan dari sisi perasaan, pikiran, dan perilaku,” tambahnya (cr7/zam/zl)