RADAR JOGJA – Ratusan relawan Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman inisiatif membuat 31 pintu gerbang disinfektan secara mandiri. Secara otomatis dengan sensor yang dipasang, cairan disinfektan akan menyemprot kendaraan apapun yang akan memasuki dusun.
Pintu gerbang disinfektan setinggi tiga meter dan lembar tiga meter ini mulai beroperasi sejak Sabtu (28/3) di 22 dusun yang ada di Desa Tamanmartani.
Ketua Relawan Desa Tamanmartani Gandang Harjanta menjelaskan, pembuatan pintu gerbang desinfektan berbahan galvalum ini untuk mengantisipasi penyebaran virus korona saat ini.
“Intinya, kami ingin warga tidak menutup akses masuk ke dusun karena masyarakat panik dengan adanya Covid19. Kami relawan berpikir agar jangan sampai itu terjadi,” ujarnya, Senin (30/3).
Gandang menegaskan gerbang disinfektan ini hanya mengikuti arahan pemerintah agar tidak melakukan lock down. Sebelumnya, relawan juga telah membagikan ribuan masker ke warga.
Desanya tidak diisolasi karena menurutnya, desa akan rugi karena tidak ada orang masuk, bahkan orang masuk dicurigai.
“Relawan hanya bisa mengubah pelan mindset masyarakat itu karena tidak bisa melawan mindset utama warga, sebab masyarakat tidak mau tahu, apakah itu hoaks atau benar, karena Covid tahunya membunuh orang,” bebernya.
Untuk itu, Gandang menegaskan alasan dibuat pintu gerbang desinfektan sebagai pengaman sehingga orang yang masuk semprot dulu dengan desinfektan.
“Warga yang bekerja mau masuk ke dusun dengan disemprot sudah mengurangi risiko penularan Covid-19,” ucapnya.
Gerbang juga dilengkapi satgas yang berjaga untuk mendata dan mengetahui manayang pendatang atau perantauan dan warga dusun karena satu pintu akses.
“Bagi pendatang perantau nanti akan diantar oleh satgas ke dukuh guna nanti diantar ke puskemas,” katanya. (sky/tif)