JOGJA – Tahun ini, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta merayakan Dies Natalis yang ke-47. Seiring dengan perjalanan waktu, IST AKPRIND Yogyakarta, menunjukkan perkembangan dan kinerja yang positif.  Jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun terus bertambah. Pun demikian dengan prestasi yang diraih.

Rektor IST AKPRIND Yogyakarta, Dr. Ir. Amir Hamzah, MT menuturkan, saat ini IST AKPRIND menyelenggarakan pendidikan yang terdiri dari Sembilan Program Studi S1, dan empat  Program Studi D3, yang bernaung dalam 3 fakultas.  “Untuk nilai akreditasi program studi menunjukkan bahwa dari 13 program studi yang diselenggarakan, seluruhnya telah terakreditasi B,” katanya.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan peringkat akreditasi, antara lain melalui peningkatan sarana dan prasarana perkuliahan serta peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut (pada saat ini telah mempunyai 18 orang doktor, baik dari dalam maupun luar negeri, dan enam  orang sedang menempuh doktoral).

Sementara itu, dalam hal peringkat, IST AKPRIND Yogyakarta masih masuk peringkat ke 100 besar di Indonesia berdasarkan peringkat Kemenristekdikti (Agustus 2017 dan 2018).

Peningkatan secara signifikan juga diperoleh dari webometric, dimana IST AKPRIND menduduki peringkat ke 58 se-Indonesia (tahun 2017 di peringkat 119).

“Peringkat IST AKPRIND Yogyakarta harus ditingkatkan lebih baik lagi di tengah persaingan yang sangat ketat antar PT,” ungkapnya.

Jumlah peminat, sebagai indikator daya tarik IST AKPRIND terhadap masyarakat, selama dua tahun terakhir menunjukkan penurunan. Mulai tahun 2016/2017 telah dilakukan seleksi yang lebih ketat, sehingga pada penerimaan tahun 2018/2019 dari 721 pendaftar hanya diterima sebanyak 556 mahasiswa. “Keketatan ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas yang dilakukan IST AKPRIND Yogyakartam,” ujarnya.

Jurusan Teknik Mesin, Teknik Geologi, dan Teknik Industri masih merupakan prodi dengan jumlah peminat terbesar. Dalam dua tahun terakhir, peminat ke prodi Teknik Informatika mengalami penurunan.

“Daya tarik IST AKPRIND tidak terbatas pada masyarakat dari wilayah DIY, tapi hampir dari seluruh provinsi di wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua. Bahkan IST AKPRIND juga menjadi tujuan favorit mahasiswa baru dari Timor Leste,” paparnya.

Sementara itu, UPT P3MB yang mendapat mandat dalam rekruitmen mahasiswa baru telah berupaya dengan keras dan kreatif untuk meningkatkan jumlah mahasiswa. Tahun ini, terdapat 526 mahasiswa baru dengan mahasiswa aktif total tercatat sebanyak 3.273 mahasiswa (mahasiswa terdaftar sebanyak 3.391).

Pemberian beasiswa merupakan salah satu upaya institusi untuk membantu mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang baik, namun mengalami kendala finansial. Pada tahun 2017/2018 penerima beasiswa berjumlah 60 mahasiswa dengan sumber dana antara lain dari Kemendikbud, Dikpora, BPPA, BBBM, Bidikmisi, serta Pemda DIY.

“Sedang pada tahun akademik 2018/2019 jumlah penerima beasiswa sebanyak 67 mahasiswa, dengan sumber dana yang hampir sama, 27 orang diantaranya mendapat beasiswa BPPA dan 12 orang beasiswa Bidikmisi,” jelasnya.

Selain beasiswa dari luar IST AKPRIND, sejak tahun 2008/2009 institut juga memberikan beasiswa hingga lulus sarjana yang diberikan kepada mahasiswa baru yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan tertentu. Pemberian beasiswa sampai lulus IST AKPRIND dilakukan dengan ketat, hanya mahasiswa yang serius dan loyal terhadap IST AKPRIND yang berhak atas beasiswa tersebut. Beberapa mahasiswa yang lolos seleksi, namun masih bimbang akhirnya tidak memperoleh beasiswa tersebut. Total penerima beasiswa sampai lulus tahun 2018/2019 sebanyak 17 orang.

“IST AKPRIND terus mengupayakan kerja sama dengan Alumni maupun industri dalam meningkatkan jumlah beasiswa bagi mahasiswa,” ujarnya.(*/jko)