RADAR JOGJA DIGITAL – Yogyakarta International Airport (YIA) dipastikan optimal beroperasi mulai Maret 2020. Bandara di Temon Kulonprogo ini akan beroperasi penuh untuk penerbangan domestik dan  internasional. Tercatat hingga saat ini pembangunan telah mencapai 90 persen.

Fokus pekerjaan saat ini meliputi penyelesaian pekerjaan interior. Khususnya terminal penumpang dan jalan layang menuju area keberangkatan lantai 3. Perpindahan dari Bandara Internasional Adisutjipto dipastikan lancar.

“PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola YIA menargetkan bandara ini dapat beroperasi secara penuh pada Maret 2020. Untuk pemindahan meliputi seluruh penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Adisutjipto ke YIA. Targetnya akhir Maret,” jelas Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Rabu (11/12).

Saat ini, YIA telah melayani 13 rute untuk penerbangan domestik. Meliputi Denpasar, Cengkareng, Halim Perdanakusumah dan Palembang. Adapula Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Medan, Tarakan, Balikpapan, Batam, dan Pontianak.

Walau begitu pemindahan rute tetap kesepakatan bersama. Terutama maskapai sebagai penanggungjawab masing-masing rute. Terkini kesiapan pesawat hingga ragam rute penerbangan.

“Rute-rute tersebut dilayani oleh maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, dan Batik Air. Pemindahan melibatkan banyak pemangku kepentingan, sehingga serentak atau tidaknya juga bergantung pada kesiapan masing-masing maskapai penerbangan,” ujarnya.

YIA merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamatkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pertimbangan utama adalah kondisi Bandara Adisutjipto yang ada saat ini sudah dalam kondisi lack of capacity. Baik rute penerbangan maupun jumlah penumpang.

Terkait proses pembangunan, Faik memastikan tahapan I selesai awal 2020. YIA akan memiliki terminal penumpang tiga lantai seluas 219 ribu meter persegi. Kapasitas penumpang tahunan mencapai 20 juta penumpang.

Berbagai layanan pendukung bandara lainnya juga telah siap. Mulai dari layanan navigasi penerbangan, layanan meteorologi, layanan pengisian bahan bakar pesawat udara. Adapula fasilitas kesehatan pelabuhan, karantina ikan, hewan, dan tumbuhan.

“Termasuk dukungan transportasi pemandu moda seperti bus dari Damri, shuttle bus, kereta api, dan taksi,” katanya.

Bandara dengan landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter ini mampu didarati pesawat berbadan besar. Spesifikasi ini seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380. Adapun fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam Kategori 8.

“Untuk apron seluas 371.205 meter persegi berkapasitas 22 parking stand. Luas terminal kargo YIA adalah 12 ribu meter persegi dengan kapasitas 40,3 ribu ton per tahun,” ujarnya. (dwi/tif)