GUNUNGKIDUL – Gelaran Pileg 2019 tinggal 33 hari lagi. Jumlah calon legislatif (caleg) di Gunungkidul sebanyak 464 orang. Rinciannya, caleg laki-laki sebanyak 271 dan perempuan 193. Masalahnya, dipastikan tidak semuanya bisa melenggang ke kursi dewan.
Psikiater RSUD Wonosari Ida Rochmawati mengatakan, mereka yang gagal terpilih bisa terserang berbagai gangguan. Mulai gangguan ekonomi, kesehatan, hingga terparah gangguan kejiwaan.“Maka, tidak menutup kemungkinan (caleg yang tak terpilih) bisa depresi, ” kata Ida Rochmawati, Rabu(13/3).
Ini karena di dalam kontestasi pileg semua berharap bisa terpilih menjadi wakil rakyat. Namun, pada prosesnya tidak semua calon dapat dipilih karena kuota kursi dari anggota DPRD terbatas. “Depresi muncul lantaran ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan,” ujarnya.
Nah, dalam situasi demikian, sesorang akan mengalami beberapa tahap kedukaan. Mulai dari menyangkal, marah hingga mulai berpikir antara dapat menerima atau tidak. Jika tidak, ada kemungkinan seseorang memulai fase depresi.“Untuk penanganan sangat tergantung pada kondisi masing-masing. Tetapi jika memerlukan kondisi lebih baik diperlukan konsultasi dengan psikater atau dokter ahli di bidang kejiawaan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu guna membantu pemulihan, poli jiwa di RSUD Wonosasri siap memberikan layanan konsultasi. Sudah disediakan ruangan khusus layanandan menambah jam layanan khusus bagi pasien.“Jika ingin kosultasi caleg tidak perlu malu karena semua demi kesehatan kejiawaan,” terangnya.
Tidak hanya bagi caleg, namun juga berlaku bagi masyarakat umum karena kesehatan jiwa sangat penting agar depresi yang diderita tidak semakin parah. Ida memastikan, kerahasiaan identitas setiap orang yang datang meminta pelayanan dijamin.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, selama ini layanan kesehatan jiwa tersedia di layanan poli jiwa. Hanya saja uai pencoblosan pemilu jika ada lonjakan pasien, ruangan pelayanan ditambah. “Ruangan lantai dua masih ada dan bisa digunakan,” kata Heru Sulistyowati. (gun/din/mg2)