SLEMAN – Dua atlet angkat besi DIJ yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) terus berlatih meski dengan berbagai macam kendala. Singgih Ardianto dan David Ardi Setiardi tetap bertekad lolos ke babak utama PON Papua 2020 atau menyamai prestasi di PON 2016 yang berlangsung di Jawa Barat.

Kendati demikian diakui target itu tak akan mudah untuk diraih. Sebab, Singgih dan David baru menjalani latihan selama kurang lebih dua bulan terakhir ini. Itupun juga harus berbagi waktu dengan jam kuliah dan jam kerja yang juga dijalani keduanya. Padahal babak kualifikasi menuju PON Papua akan berlangsung sebulan lagi. “Kami usahakan latihan dua kali sehari. Meskipun harus berbagi waktu dengan kerja,” kata Singgih Jumat (12/7).

Kondisi tak jauh berbeda juga dialami David. Bahkan awal bulan depan, pria yang masih terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) itu harus menjalani kuliah kerja nyata alias KKN di Kulonprogo. Meski akan sangat kesulitan untuk membagi waktu, David bertekad untuk tetap menjalani latihan sesuai porsinya saat KKN nanti. “Saya usahakan tetap latihan di Kulonprogo,’’ ujarnya.

Di ajang PON 2016 yang lalu, kontingen DIJ berhasil meloloskan dua atlet ke babak utama. Salah satunya adalah Singgih. Kendati demikian, atlet yang biasa tampil di kelas 72 kilogram itu masih belum bisa berbicara banyak. Kala itu Singgih sudah tersingkir di babak awal.

Singgih sebenarnya punya keinginan untuk tampil di beberapa kompetisi sebagai ajang try out. Namun, hal itu juga tidak bisa dia lakukan. Lantaran selama ini DIJ memang jarang sekali mengirimkan atlet untuk berlaga di level Kejuaraan Nasional (Kejurnas).

Sementara itu Sulasmi selaku sosok yang selama ini menjadi pelatih angkat besi DIJ mengungkapkan beberapa masalah yang dihadapi oleh angkat besi DIJ. Menurutnya saat ini fasilitas latihan untuk angkat besi di DIJ masih sangat terbatas. Selain itu sangat sedikit orang yang tertarik untuk menjadi atlet angkat besi.”Angkat besi itu tidak populer,” kata wanita yang juga akrab disapa Lasmi Wongkar itu. (cr12/din/by)