RADAR JOGJA – Membela tim nasional adalah impian terbesar bagi setiap pesepak bola. Tak terkecuali bagi gelandang PSS Sleman Irkham Zahrul Mila. Ya, belum lama ini pemain asli Tegal itu berhasil mewujudkan cita-citanya memperkuat tim nasional (timnas) Indonesia U-22 di ajang SEA Games, Manila, Filipina 2019.
ANA R. DEWI, Sleman, Radar Jogja
Debut resmi pemain yang akrab disapa Mila itu terjadi pada 1 Desember 2019. Tepatnya saat Indonesia bersua Vietnam dalam laga ketiga fase Grup B. Kala itu, Mila dipercaya menjadi starter oleh pelatih kepala Timnas Indra Sjafri.
Gelandang kelahiran 2 Mei 1998 itu bermain selama 65 menit, sebelum akhirnya digantikan oleh Egy Maulana Fikri. Namun sayang, debut Mila tak berakhir manis. Pasalnya, timnas U-22 harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor tipis 1-2.
Dikatakan Mila, dalam debutnya itu dia sempat merasa grogi. Maklum saja, itu merupakan ajang internasional pertama yang diikutinya. Rasa nervous yang dia rasakan semakin menjadi ketika ia menginjakkan kaki di Stadion Rizal Memorial, Manila. “Tapi saat itu saya Bismillah saja. Dan percaya pada diri sendiri kalau saya bisa,” kenang Mila.
Lebih lanjut Mila mengatakan, memperkuat timnas bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Sebab, sejak kecil pemain berusia 21 tahun itu selalu berangan-angan menjadi bagian dari timnas Indonesia. “Saya tidak menyangka, campur aduk rasanya. Padahal dulu cuma bisa mengkhayal kalau suatu saat bisa bermain di timnas,” ungkapnya.
Mimpi itu berhasil diwujudkan Mila saat berseragam PSS Sleman. Di bawah tangan dingin Seto Nurdiyantoro, Mila menjelma menjadi wonderkid andalan Super Elang Jawa -julukan PSS Sleman. Mila merupakan tipe pemain sayap yang lincah dan memiliki kecepatan menembus pertahanan lawan dengan apik. Karena itu, tak heran apabila Indra Sjafri kepincut dengan talenta yang dimiliki Mila.
Di timnas, lanjut Mila, dia banyak sekali mendapatkan pelajaran berharga. Selain bangga dilatih Indra Sjafri, dia juga banyak belajar dari pemain langganan timnas seperti Egy Maulana Vikri, Evan Dimas, hingga Saddil Ramdani. “Bisa berproses bersama senior dan teman-teman baru, pasti sangat bangga,” katanya.
Kendati di ajang multievent olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu Indonesia tak berhasil mendapatkan medali emas, Mila tetap bersyukur. Dia yakin di masa yang akan datang Indonesia bisa meraih hasil yang lebih baik.
Untuk ke depan, jika kembali dipercaya memperkuat timnas, dia berjanji akan terus memberikan seluruh kemampuannya untuk Merah Putih. “Semoga saya bisa membawa Indonesia berprestasi di kancah dunia,” tandas anak ketiga dari empat bersaudara itu. (laz/tif)