GUNUNGKIDUL Keinginan Pemkab Gunungkidul segera memiliki Jembatan Kelok 18 tertunda. Jembatan tersebut berbatasan dengan Bantul.

‘’Pembangunan Kelok 18 menunggu penyelesaian underpass New Yogyakarta International Airport dulu,” kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral DIJ, Bambang Sugaib, Senin (4/3).

Dia tidak bisa memastikan kapan Kelok 18 Gunungkidul akan dikerjakan. Yang jelas, pembangunannya menunggu rampungnya pembangunan Bandara NYIA.

“Kami hanya menyiapkan pengadaan tanah. Dan itu sudah selesai. Sedang untuk pembangungan wilayah, ada di tangan satuan kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN), “ ujar Bambang.

Kepala Satker P2JN Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Joko Satrio memastikan, pembangunan Kelok 18 ditunda. Akan diselesaikan tahun depan. Keputusan itu tidak lepas dari keterbatasan anggaran. Karena P2JN juga ditarget menyelesaikan underpass NYIA.

“Dua program tersebut masuk proyek strategis nasional. Karena nilai proyeknya mencapai Rp 300 miliar. Namun kami ada skala prioritas dengan membangun underpass NYIA dahulu,” kata Joko.

Keberadaan underpass mendesak karena pembangunan NYIA diperkirakan April sudah bisa digunakan. Underpass mutlak untuk mendukung operasionalisasi bandara. “Underpass ditarget selesai Desember 2019,” ujarnya.

Rencana pembangunan Kelok 18 tetap jalan. Dokumen perencanaan lelang sudah siap. Karena ada kebutuhan lain yang lebih mendesak, perencanaannya menunggu underpass NYIA selesai.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, salah satu rencana pendukung Kelok 18 adalah pembangunan rest area. Kelok 18 diyakini membawa dampak positif pariwisata Gunungkidul.

“Kami juga akan memberlakukan kawasan ekonomi khusus pariwisata di beberapa kecamatan. Seperti Panggang, dan Saptosari,” kata Asti.

Khusus Pantai Baron ke barat, kawasannya berbeda dengan Baron ke timur. Karena wilayah barat Baron lebih eksklusif. Untuk mengakomodasi hadirnya wisatawan asing.

“Konsepnya, Pantai Baron ke timur seperti Kuta Bali. Sedangkan Baron ke barat seperti Nusa Dua Bali,” kata Asti.

Bupati Gunungkidul Badingah berharap Kelok 18 Gunungkidul-Bantul bisa segera direalisasikan. Mendukung pengembangan wisata. Karena jalur yang dilalui sangat menarik untuk dinikmati. (gun/iwa/zl/mg2)