SLEMAN – Permasalahan kesehatan masih menjadi permasalahan yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian besar penyakit dan permasalahan kesehatan berubah menjadi fatal dan mengakibatkan korban jiwa dikarenakan ketidaktahuan masyarakat akan penanganan pertama yang harus dilakukan. Sehingga penting dilakukan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga agar paham dan sigap dalam melakukan penanganan pertama pada kecelakaan.
Melihat pentingnya keterampilan medis yang harus dimiliki oleh warga masyarakat, Akademi Relawan Indonesia (ARI) yang tergabung dalam Aksi Cepat tanggap (ACT) DIY mengadakan pelatihan penanganan pertama pada kecelakaan (P3K) pada ibu-ibu rumah tangga, Sabtu (13/4).
Pelatihan dan juga sekaligus simulasi P3K ini ditujukan agar masyarakat bisa memberi pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan, seperti mengecek denyut nadi, jalan pernafasan, perawatan luka ringan, hingga pertolongan pada korban patah tulang.
Acara yang digelar di Dusun Nanggulan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman ini setidaknya diikuti oleh 51 Ibu-ibu warga setempat.
Instruktur medis Rahmad Widodo mengatakan, jika penanganan pertama pada kecelakaan bisa dilakukan oleh seluruh ibu rumah tangga, akan ada banyak penyakit berbahaya yang bisa dicegah.
Lanjut Widodo, setiap individu harapannya dapat menguasai keterampilan medis tingkat dasar, agar ketika mendapati peristiwa kecelakaan dapat menjadi penolong pertama. Pada kesempatan tersebut, ketua PKK Dusun Nanggulan, Mei mengungkapkan sebaiknya pelatihan seperti ini terus dilakukan. ”Supaya masing-masing ibu-ibu di sini bisa menjadi dokter untuk rumahnya sendiri dan tidak sedikit-sedikit ke Puskesmas,” tutupnya. (*/ila)