SLEMAN – Selokan Mataram menjadi saluran irigasi vital bagi pertanian dan perikanan di Sleman. Namun kondisi kondisi Selokan Mataram memprihatinkan. Banyak sampah rumah tangga yang hanyut di sana. Tanggul juga banyak ditumbuhi rumput liar.”Masih banyak masyarakat membuang sampah sembarangan,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi DIJ Erbagtyo Rohan di sela acara Gerakan Indonesia Bersih Jumat (12/4).

Dikatakan, perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan perlu diubah. Namun, untuk mengubah hal itu tidak mudah. Biasanya masyarakat harus diberi contoh. “Jadi kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan. Kami menggandeng 1.300 masyarakat untuk membersihkan Selokan Mataram,” kata Erbagtyo.

Kabid OP dan Perawatan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO), Sahril mengatakan, pihaknya telah melakukan perawatan rutin. Setiap hari petugas menyisir Selokan Mataram untuk memungut sampah.
“Agar aliran selokan lancar,” kata Sahril. Sampah di Selokan Mataram didominasi sampah rumah tangga. “Kami meminta masyarakat andil merawat Selokan Mataram. Sebab untuk kepentingan bersama,” katanya.

Sementara itu, Sekda DIJ Gatot Saptadi mengatakan pemanfaatan Selokan Mataram bukan hanya untuk irigasi. Jika dikembangkan bisa menjadi potensi wisata. “Pemanfaatan lain, bisa untuk budidaya ikan,” kata Gatot.
Tetapi, kualitas air dan kebersihan selokan harus ditingkatkan. Dia meminta semua pemangku kepentingan bekerja sama mewujudkan hal tersebut. (har/iwa/by/mg4)