JOGJA – Seminar Internasional tentang Low Carbon Eco District In Indonesia diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY). Acara yang diadakan Sabtu (13/4) ini diselenggarakan sebagai kepedulian terhadap lingkungan sekaligus memerangi pemanasan global.
Acara dibuka oleh Dekan FT UCY Ir Erlina, MT. Dia menyampaikan, UCY sebagai perguruan tinggi perlu membekali wawasan mahasiswa dan masyarakat pentingnya penataan lingkungan yang baik seperti Low Carbon, Eco green, Eco Building, Eco Energy yang akan bermanfaat bagi generasi penerus.
Pembicara dalam Seminar Internasional ini menghadirkan Mr Matthieu Caille, MSc dari Green Building Low Carbon Eco District- French Agency Environment And Energy Management (ADEME Perancis) dan Ir Nurrokhman, MT (Ketua Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UCY) yang juga dihadiri oleh perwakilan dari World Bank dan Dinas PUPKP Kota Jogja serta peserta seminar lainnya baik dosen, praktisi dan mahasiswa teknik sipil secara khusus.
Matthieu Caille memaparkan, Indonesia adalah negara terpadat ke empat di dunia dan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar. Untuk memerangi perubahan iklim dan berkontribusi pada upaya seluruh dunia yang diprakarsai dengan penandatanganan Perjanjian Paris, Indonesia telah menetapkan berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK-nya hingga 29% pada 2030.
Kota-kota di Indonesia memiliki dampak penting dan negatif terhadap total emisi GRK. Menurutnya, mencari solusi untuk mengurangi emisi GRK di Indonesia dimulai dengan mencari solusi untuk mengurangi emisi GRK di kota-kota di Indonesia. Untuk menghindari permasalahan itu dibutuhkan penyadaran bersama semua elemen baik pemerintah, masyarakat, pelaku industry. ”Mulai dari hal yang paling sederhana, seperti mengubah kebiasaan. Di antaranya menggunakan kendaraan bermotor, mengurangi sampah, menanam pohon, merancang perumahan secara vertical dengan efisien energy listrik, memanfaatkan ruang bangunan untuk penghijauan, dan semua pola ecogreen,” ujar Matthieu Caille.
Sebagai bagian dari kerja sama dalam urbanisme berkelanjutan antara Prancis dan Indonesia, Matthieu Caille menjelaskan Program Low Carbon Eco District (LCED) telah dimulai pada 2017. Termasuk di dalamnya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Republik Indonesia untuk merefleksikan dan menemukan solusi tentang cara mendesain, merencanakan dan mengimplementasikan solusi rendah karbon pada skala bangunan perkotaan, salah satau polot projectnya dilaksanakan di Kota Jogja.
Sementara itu, Nurokhman menyampaikan hasil penelitian terkait Kota Jogja sebagai wilayah Kawasan Startegi Pariwisata Nasional. Dijelaskan penataan permukiman kumuh bantaran Sungai Gajahwong yang masih perlu penyelesaian kompromi ruang sempadan sungai. Juga penyediaan sarana prasarana permukiman yang partisipatif agar bisa berkelanjutan dan potensi pendukung destinasi wisata. (sce/ila)