RADAR JOGJA – Jalur selatan dan utara kereta api siap digunakan selama liburan Natal dan tahun baru nanti. Itu melihat persiapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang sudah memastikan angkutan liburan Natal dan tahun baru (Nataru) 2019/2020. Setidaknya ada sekitar 5,9 juta tempat duduk yang disiapkan selama masa liburan ini. Ketersediaan ini meliputi seluruh rangkaian dari 19 Desember hingga 5 Januari 2020.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjamin jalur selatan dan utara siap digunakan. Walau begitu tetap ada antisipasi. Khususnya pengawasan untuk jalur selatan. Potensi utama adalah ancaman tanah longsor di sepanjang jalur tersebut.
”Jalur selatan paling banyak tebing di sisi kanan maupun kiri trek kereta. Kalau curah hujan tinggi atau intensitasnya lama bisa jadi potensi ancaman longsor. Kalau tidak diawasi ini bahaya untuk perjalanan, rangkaian kereta dan penumpangnya,” jelasnya ditemui di Stasiun Tugu Jogjakarta, Rabu pagi (11/12).
Musim hujan menjadi perhatian tersendiri bagi PT KAI. Terlebih musim Nataru kali ini diprediksi bertepatan masa pancaroba. Ancaman selain longsor adalah munculnya genangan air hingga banjir.
Dia meminta setiap daerah operasional (Daop) turut mendata. Khususnya potensi bahaya berbagai aspek. Tak hanya ancaman bahaya bencana alam tapi juga teknis. Seperti ancaman bahaya di perlintasan sebidang.
”Kami minta masing-masing Daop mengantisipasi potensi bahaya di wilayahnya. Pastikan kenyamanan dan keamanan penumpang dan perjalanan kereta yang utama,” ujarnya.
Kepadatan arus transportasi darat turut menjadi perhatian. Munculnya lonjakan akan berdampak pada durasi perlintasan sebidang. Bahkan dalam catatan masih ada perlintasan sebidang ilegal dan tak dijaga.
Edi menyampaikan catatan kasus kecelakaan sebelumnya. Mayoritas kecelakaan kontra antara kereta dan kendaraan darat terjadi akibat kelalaian. Dominasi berupa pelanggaran memaksa melintas. Bahkan dalam kondisi palang pintu perlintasan tertutup.
Terkait tambahan tiket, masih dalam penghitungan. Hanya, Edi memprediksi adanya lonjakan penumpang untuk Nataru 2019/2020 empat persen. Tahun lalu 5,6 juta penumpang, kalau tahun ini prediksi sekitar 5,9 juta. (dwi/ila)