JOGJA – Masyarakat diminta tak perlu khawatir dengan ketersediaan logistik pangan. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIJ menjamin cadangan di gudang Bulog mencukupi hingga sembilan kedepan.

Kepala Bulog Divre DIJ Rini Andrida memastikan logistik pangan selama lebaran aman. Acuannya adalah cadangan sejumlah komoditi pokok pangan melimpah. Dari Komoditi pangan aman diantaranya beras, daging merah, gula, minyak goreng  dan komoditi lainnya. Untuk beras setidaknya terdapat cadangan hingga 32 ribu ton. Lalu untuk stok gula hingga 2.850 ton. Sementara untuk minyak goreng mencapai 20 ton.

“Kalau daging merah berupa daging kerbau beku, ada 22 ton. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan selama lebaran. Kalau secara rata-rata bisa mencukupi untuk sembilan bulan kedepan, jadi (stok lebaran) pasti aman,” katanya.
Khusus daging, Rini memastikan secara bertahap. Ini karena jajarannya belum memiliki ruang penyimpanan freezer dalam jumlah besar. Stok tersebut, lanjutnya, ada kemungkinan bertambah. Ini karena ada estimasi peningkatan konsumsi daging merah.

Untuk pendistribusian stok melalui mekanisme baku. Diantaranya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, hingga program pasar murah. Langkah ini sekaligus menjaga kestabilan harga menjelang dan setelah hari raya.

Meski begitu, timnya terus memantau harian. Untuk saat ini antara stok dan kebutuhan relatif stabil. Imbasnya tidak ada peningkatan harga sembako secara signifikan. Ini karena suplai bahan pokok kepada pedagang cenderung lancar.

“Kalau acuan tak berbeda dengan tahun lalu. Antara ketersediaan dan kebutuhan dipantau agar stok selalu ada. Memang ada peningkatan, tapi biasanya menjelang lebaran. Tapi sudah kami antisipasi, baik harga maupun kebutuhannya,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Radar Jogja, komoditi relatif stabil. Bahkan beberapa komoditi cenderung turun. Meski tidak menutup kemungkinan naik mendekati lebaran. Kondisi ini juga dibenarkan oleh Plt Disperindag Kota Jogja Yunianto Dwi Sutono.

“Sebenarnya yang menentukan naik atau turunnya harga juga dari eforia pembelian masyarakat. Kalau tidak masif maka harga cenderung stabil. Prediksi kami (harga) tetap stabil hingga lebaran,” jelasnya.

Jajarannya juga terus berembug melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jogja. Acuannya dari pasar-pasar besar di wilayah Kota Jogja. Kebijakan yang ditempuh berupa penstabilan harga. Salah satunya melalui operasi pasar.
Jajarannya juga terus berkoordinasi dengan Bulog Divre DIJ dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kaitannya adalah penyediaan stok selama lebaran. Termasuk antisipasi lonjakan permintaan dan harga komoditi pokok.

“Kalau dari hasil perhitungan kami, stok hingga masa lebaran plus masih sangat aman. Tapi kami tetap memantau harga, kalaupun ada lonjakan harga harapannya tidak meroket,” tegasnya. (dwi/pra)