JOGJA – Cuaca panas dan berdebu di kawasan Alun Alun Kidul kota Jogja, menjadi santapan sehari-hari bagi tim pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) DIJ. Mereka sudah rutin sejak 31 Juli yang lalu, hingga jelang 17 Agustus nanti.

Selain harus berlatih secara rutin dari pagi hingga sore, para siswa yang tergabung di tim paskibraka DIJ itu juga harus menjalani karantina. “Ya kalau sekarang ini kami sudah coba trek, dan juga menyamakan langkah mereka,” ujar Latanggang selaku Kepala Seksi Pemuda Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIJ ketika ditemui Radar Jogja Selasa (6/8).

Menurut dia, pada pasukan paskibraka DIJ tahun ini melibatkan 38 pelajar terbaik yang tengah duduk di kelas XI SMA. Sebelumnya mereka telah diseleksi dengan ketat dan bersaing dengan puluhan atau ratusan pelajar lain dari seluruh DIJ.

Seleksi tersebut telah dilakukan pada 30 April hingga 2 Mei yang lalu di Pondok Pemuda Ambarbinangun dan Stadion Mandala Krida. Beragam materi seleksi seperti parade. Tak hanya baris berbaris. Mereka juga dites kesenian, kesehatan, psikotes, Bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan kepribadian telah dilakukan oleh mereka.  Selain itu ada juga pasukan dari TNI dan Polri yang jumlahnya mencapai 58 orang guna melengapi pasukan Paskibraka DIJ tahun 2019.

Diharapkan satu minggu sebelum pelaksanaan upacara kemerdekaan, pasukan Paskibraka DIJ sudah ada di tahap mahir. Jadi nanti tim pelatih akan menggenjot pasukan tersebut dengan beragam latihan formasi.

Lebih lanjut, Latanggang juga berharap tim paskibraka DIJ ini terus berlatih dengan tekun. Kendati cuaca sangat panas dan banyak sekali debu mereka tidak boleh patah arang. “Karena kami tidak ingin ada satupun kesalahan pada saat upacara nanti,” tegasnya. (cr12/pra/by)